5.1.2 Cara penyimpanan obat

Cara penyimpanan obat

CARA MENYIMPAN OBAT

Masa penyimpanan  semua jenis obat mempunyai batas waktu, karena lambat laun obat akan terurai secara kimiawi akibat pengaruh cahaya, udara dan suhu. Akhirnya khasiat obat akan berkurang. Tanda2 kerusakan obat kadangkala tampak dengan jelas, misalnya bila larutan bening menjadi keruh dan bila warna suatu krim berubah tidak seperti awalnya ataupun berjamur. Akan tetapi dalam proses rusaknya obat tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Bentuk dan baunya obat tidak berubah, namun kadar zat aktifnya sudah banyak berkurang, atau terurai dengan membentuk zat-zat beracun. berkurangnya zat aktif hanya dapat ditetapkan dengan analisa di laboratorium. Menurut aturan nternasional, kadar obat aktif dalam suatu sediaan diperbolehkan menurun sampai maksimal 10%, lebih dari 10% dianggap terlalu banyak dan obat harus dibuang.


Aturan penyimpanan

Guna memperlambat penguraian, maka semua obat sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dalam wadah asli dan terlindung dari lembab dan cahaya. Dan hendaknya di suatu tempat yang tidak bisa dicapai oleh anak2, agar jangan dikira sebagai permen berhubung bentuk dan warnanya kerapkali sangat menarik. Obat-obat tertentu harus disimpan di lemari es dan persyaratan ini selalu dicantumkan pada bungkusbya, mis. insulin.


Lama penyimpanan obat

Masa penyimpanan obat tergantung dari kandungan dan cara menyimpannya. Obat yang mengandung cairan paling cepat terurainya, karena bakteri dan jamur dapat tumbuh baik di lingkungan lembab. Maka itu terutama obat tetes mata,  kuping dan hidung, larutan, sirup dan salep yang mengandung air/krim sangat terbatas jangka waktu kadaluwarsanya. Pada obat-obat biasanya ada kandungan zat pengawet, yang dapat merintangi pertumbuhan kuman dan jamur. Akan tetapi bila wadah sudah dibuka, maka zat pengawetpun tidak dapat menghindarkan rusaknya obat secara keseluruhan. Apalagi bila wadah sering dibuka-tutup. mis. dengan tetes mata, atau mungkin bersentuhan dengan bagian tubuh yang sakit, mis. pipet tetes mata, hidung atau telinga. Oleh karena itu obat hendaknya diperlakukan dengan hati-hati, yaitu setelah digunakan, wadah obat perlu ditutup kembali dengan baik, juga membersihkan pipet/sendok ukur dan mengeringkannya. Di negara2 maju pada setiap kemasan obat harus tercantum bagaimana cara menyimpan obat dan tanggal kadaluwarsanya, diharapkan bahwa di kemudian hari persyaratan ini juga akan dijalankan di Indonesia secara menyeluruh. Akan tetapi, bila kemasan aslinya sudah dibuka, maka tanggal kadaluwarsa tsb tidak berlaku lagi. Dalam daftar di bawah ini diberikan ringkasan dari jangka waktu penyimpanan dari sejumlah obat, bila kemasannya sudah dibuka. Angka2 ini  hanya merupakan pedoman saja, dan hanya berlaku bila obat disimpan menurut petunjuk2 yang tertera dalam aturan pakai


Jangka waktu penyimpanan        
         
                      
tab/kap
3 tahun
salep mata
6 bulan
salep/pasta (tube)
serbuk/tabor
pil
krim/gel (tube)
larutan tetesan
suspensi
3 tahun
1 tahun
1 tahun
6 bulan
6 bulan
6 bulan
salep/pasta
pot cairan untuk kulit
tet .telinga 
tet/sempr.hidung
krem (pot)
 tet/bilasan mata        
6 bulan
6 bulan
6 bulan
3 bulan
3 bulan
1 bulan


Cara membuang ingus yang tepat.

Bila pada waktu membersihkan hidung kedua lubang tertutup sckaligus, maka ingus dapat didorong kedalam rongga-rongga samping yang nantinya dapat menyebabkan penularan infeksi dan peradangan (sinusitis). Bahaya ini juga terdapat pada tabling Eustachius yang menyambung rongga hidung dengan rongga telinga tengah. Tabung yang meradang  adakalanya menjadi tersumbat den meneruskan infeksi ke rongga telinga tengah dan menyebabkan nyeri telinga. Guna menghindari penularan infeksi ke rongga-rongga tersebut, perlu diberikan informasi tentang cara membuang ingus yang benar.


Caranya :

Tutup dengan jari satu lubang hidung dan keluarkan ingus dari lubang lainnya dengan hati-hati (jangan terlalu keras). lakukan lagi untuk membersihkan ingus pada lubang lainnya.


Bagaimana mengukur suhu dengan tepat?

Sebagai alat pengukur dapat dipilih antara termometer air raksa, termometer digital dan termometer berbentuk strip. Yang terakhir terbuat dari plastik dan dimaksudkan untuk dibuang sesudah dipakai. Meskipun praktis dan higienis, pengukurannya kurang seksama dan harganya pun lebih tinggi. Termometer digital mudah dibaca pengukurannya dalam bentuk angka, waktu pengukurannya hanya singkat dan saat selesainya ditandai dengan suatu bunyi.


Cara mengukur suhu.

Dikenal tiga cara untuk mengukur suhu, yaitu thermometer dimasukkan di liang dubur, dibawah lidah atau di ketiak selama 3-5 menit. Pengukuran dalam dubur memberikan suhu yang tepat, dibawah lidah dan di ketiak menghasilkan suhu yang masing-masing 0,5ºC dan 1 °C lebih rendah daripada semestinya.


Bagaimana melawan demam?

fungsi demam adalah sebagai suatu cara daya tangkis alami tubuh. Salah satu cara meringankan demam adalah dengan jalan menstimulir saluran2 pembuang tubuh, yaitu melalui ginjal (kemih), usus (tinja) dan kulit (keringat). Maka dari itu penderita demam perlu minum ekstra banyak air (teh, perasan buah atau kaldu). Demam tinggi menghabiskan dengan pesat cadangan hidrat arang, protein dan lemak. Lebih baik memberikan lebih banyak makanan yang mudah dicernakan (bubur) dengan hanya sedikit lemak dan daging. Namun demikian, untuk mengurangi rasa sakit dan perasaan tidak nyaman, dalam praktik selalu diusahakan untuk menurunkan demam. Misalnya dengan jalan meletakkan kompres air dingin di dahi untuk "menyejukkan" kepala yang panas melalui penguapan air.


Pengobatan :

Bila tindakan ini kurang berhasil, dapat diminum obat demam. Terutama pada bayi dan anak kecil dengan demam tinggi perlu sekali untuk diambil tindakan lanjutan karena adanya resiko akan kejang2 yang spesifik ("stuip"). Untuk mencegah gejala ini dokter dapat memberikan suatu zat antikejang, biasanya diazepam dalam bentuk rektiole, melalui dubur (Stesolid).


SWAMEDIKASI UNTUK DEMAM

Sebelumnya melawan nyeri dan demam, pertama-tama perlu dicari dahulu sebabnya. Pada sakit gigi hendaknya ditangani oleh dokter gigi, lubang ditambal atau radang saraf diobati. Sedangkan nyeri kepala akibat ketegangan atau perselisihan di tempat pekerjaan sebaiknya diatasi melalui musyawarah dengan rekan2 untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi.
Analgetika umum.

Disamping tindakan dasar itu dapat digunakan salah satu obat bebas, sebaiknya zat-zat antinyeri umum asetosal atau parasetamol. Kedua obat ini bekerja antinyeri dan antidemam, asetosal pada dosis tinggi (3x sehari lOOOmg) juga berkhasiat antiradang karena merintangi pembentukan prostaglandin.Kerapkali mereka dikombinasi dengan kofein, yang memperkuat efeknya dengan k.l. 40% (Saridon). Selain itu juga salisilamida, suatu turunan dari asetosal, sering digunakan dalam sediaan bebas, biasanya terkombinasi dengan parasetamol, kofein dan obat pilek, Obat penghilang nyeri dan demam lainnya (Fludexin, Refagan, dsb). Kelemahan obat ini adalah khasiatnya yang lebih rendah daripada asetosal dan parasetamol serta kerjanya yang amat singkat, hanya 0,5-1 jam. Di banyak negara lain, mis. di A.S, Belanda dan Inggris, juga dapat dibeli bebas ibuprofen (Bruferi, Dolafen, Dofen) dan naproxen (Naxen, Danaprox, dll),. Berdasarkan cara kerjanya obat ini juga dinamakan antagonis prostaglandin.


Cara kerjanya :

Kebanyakan obat tersebut diatas bekerja menghilangkan nyeri dengan merintangi pembentukan prostaglandin, melawan efek nyeri dari bradikinin dan mempertinggi ambang nyeri di otak. Perintangan sintesa prostaglandin di otak juga bertanggung jawab untuk kerja antidemamnya.
Disamping itu masih tersedia beberapa obat yang kini agak jarang digunakan lagi berhubung efek sampingnya yang hebat. Fenasetin dapat menimbulkan kebiasaan dan merusak ginjal, sedangkan propifenazon (kombinasi:Darynal, Dolosan dan Optalidan) pada penggunaan lama dapat menyebabkan ganguan darah. Akhirnya masih terdapat dua obat Obat Wajib Apotek (OWA) metamizol = metampiron (Neuralgin dan Ronalgin) dan glafenin (Glifanan, Glaphen dan Biofenin) dengan daya antinyeri agak kuat.


Analgetika kulit

Untuk penggunaan setempat tersedia banyak obat gosok, yang biasanya terdiri dari suatu turunan asetosal (salisilat) sebagai obat antinyeri. Juga mengandung zat2 yang mudah menguap dengan efek patirasa (anestetik) dan melebarkan pembuluh darah. banyak digunakan adalah metilsalisilat (terdapat dalam akar   wangi).mentol,ekstrak cabai, dsb.

Bagaimana swamedikasi nyeri kepala?

Nyeri kepala, ketegangan serta nyeri kepala pada selesma dan flu dapat dilawan secara efektif dengan asetosal atau parasetamol, bila perlu diperkuat dengan minum kopi hitam yang kental. Kofein memperkuat daya kerja kedua obat antinyeri tersebut. Juga obat penghilang nyeri lainnya dapat digunakan, mis. Asam mefenamat (Ponstan), metamizol (Novalgin, Antalgin, dll) dan propifenazon (komb. Paramex). Kedua obat terakhir tidak dapat dianjurkan berhubung resiko efek2 sampingnya.


Bagaimanakah swamedikasi migrain?

Serangan yang tidak begitu hebat seringkali dapat dihentikan secara efektif dengan kombinasi dari suatu obat antimual dan zat antinyeri, bila diminum sedini mungkin setelah timbulnya serangan. Pertama2 diminum tablet antimual (O.W.A) metoklopramida (Primperan) dengan efek meningkatkan gerakan2 lambung, yang selama serangan sangat terhambat. Setengah jam kemudian diminum 2 tablet asetosal (Aspirin, dll), atau 2 tablet parasetamol (Panadol, dll) atau 2 tablet asam mefenamat (Ponstan, dll). Setelah minum obat-obat ini adalah penting agar penderita berbaring di ruang gelap dan berusaha tidur. Penderita yang sudah mual dan tidak dapat minum obat tsb melalui mulut, dapat menggunakannya secara rektal dalam bentuk suppositoria. Serangan yang lebih hebat perlu ditangani oleh dokter dengan obat migrain khas, yakni obat yang memperkecil pembuluh ergotamin (komb: Cafergot, Ergophen, Bellapheen) atau obat baru sumatriptan, yang sangat ampuh menghentikan serangan hebat dalam waktu 0,5/2 jam (injeksi/tablet).


Bagaimana mencegah seriawan yang sering kambuh?

Gosok gigi dengan Zendium. Secara kebetulan telah ditemukan,bahwa para penderita Afte yang menggunakan pasta gigi tertentu mengalami pengurangan kambuhnya serangan dan berkurangnya keluhan. Pada gigi ini (Zendium) mengandung dua enzim yang seperti halnya dengan bakteri2 mulut, dapat membentuk hidrogenperoksida amilo-glikosidase dan glukosa-oksidase). Seperti diketahui enzim adalah zat yang dapat mempercepat atau memungkinkan suatu reaksi kimia tanpa sendirinya ikut serta pada reaksi itu.Kemudian peroksida ini dirombak oleh enzim liur (laktoperoksidase) menjadi hipotiosianat, yang berkhasiat antiseptik. Zat ini juga mungkin dapat menghambat bakteri yang diduga menyebabkan afte (Streptokok). Telah terbukti bahwa mengosok gigi secara teratur dengan zendium dapat mengurangi sebesar 65%, kambuhnya seriawan serta jumlahnya tukak.


Bagaimana mengobati sendiri seriawan ?

Dikenal sejumlah obat bebas untuk meringankan gejala2 seriwan mulut, yaitu :

 
1.
Zat-zat antinyeri. Rasa nyeri dapat dikurangi untuk sementara dengan suatu zat patirasa. yakni lidokakin yang tersedia sebagai obat bebas dalam larutan 0,3% (Osagi), tablet hisap,spray atau obat kumur (Orafar). atau salep 5% O.W.A. (Lindonest). Digunakan beberapa tetes pada segumpal kecil kasa atau kapas,yang diletakkan pada tukak ,2-3 x sehari.
2.         
Antiseptika. Untuk mempercepat penyembuhan biasanya digunakan zat2 antiseptik yang dapat menghentikan perkembangan bakteri. Hasil baik telah dicapai dengan klorheksidin dalam bentuk tablet hisap ataun larutan 0,1% (Hibitane). Juga antiseptika lain seperti heksetidin (Bactidof), povidon-iod (Betadine.Neoiodinc dan Isodine) dan campuran larutan peroksida 3% dengan larutan garam (1:1) digunakan sebagai obat kumur. Cara berkumur adalah menahah larutan dimulut selama 1-2 menit sebelum membuangnya, setiap 2 jam sekali. Mengolesi luka 2 dengan tingtur iod dikatakan juga efektif (padih sekali).
3.
Kortikosteroid sangat ampuh dalam meredam peradangan dan nyeri, sediaan2 dengan hormon anak-ginjal(kortikosteroida). Yang tersedia sebagai O.W.A. adalah triamsinolom dalam pasta mulut yang melekat pada selaput lendir (Kenalog in Orabase). Terhadap seriawan akibat Candida hanya dapat dicoba swamedikasi dengan larutan iod, yang memiliki khasiat antijamur, dan sebaiknya sebagai obat kumur.
   
    
  
Perut kembung, bagaimana swamedikasinya?

Perut kembung akibat terlampau banyak gas dalam lambung usus bersendawa terus-menerus dan mengeluarkan angin. hal ini disebabkan karena cara makan yang kurang tepat, yakni makan terlalu cepat dengan akibat banyak udara turut ditelan. Sebab lain adalah terlampau banyak mengunyah permen karet (chicklet) atau minum minuman yang berisi gas. Akhirnya dapat pula disebabkan karena terlalu sering melakukan gerakan menelan secara tak sadar, terutama orang2 yang sedang sangat tegang dan gugup (nervositas).
Dengan demikian karena banyaknya udara yang ditelan, jumlah gas dalam lambung meningkat dan juga tekanan pada sfingter kerongkongan. Gas yang berlebihan itu berusaha keluar melalui jalan ke atas dan bawah dan terjadilah bersendawa (dan kadang refluks) atau keluar angin. Seringkali kentut dapat pula disebabkan oleh aktivitas2 dari bakteri usus tertentu. Perut kembung juga bisa dikarenakan oleh antara lain kekurangan enzim pankreas, sehingga pencernaan berlangsung kurang baik


Tindakan umum

Untuk mengurangi pembentukan gas berlebihan perlu sekali untuk menjauhkan faktor2 tersebut di atas. Ini berarti makan dengan pelan2 dan mengunyah makanan dengan baik sebelum menelan dan sebaiknya jangan minum pada saat makan, tetapi pada akhirnya dan minumlah dengan pelan. Merokok merangsang produksi liur dan dengan air liur berlebihan meningkatkan frekuensi menelan, sehingga pemasukan udara juga dapat naik.


TINDAKAN YANG DAPAT DILAKUKAN JIKA SEMBELIT

Untuk menormalkan buang air besar yang terganggu, maka perlu sekali untuk memperhatikan pola hidup sederhana. Tindakan yang mencakup perubahan kebiasaan hidup dan aturan diet, yang semuanya bertujuan meningkatkan peristaltik usus.

Yang terpenting diantaranya adalah sebagai berikut :

 
1  

Setiap pagi minum satu gelas air jeruk atau air hangat sebelumnya sarapan pagi
2
Minum sekurang-kurangnya 2 liter air/teh sehari (6-8 gelas)
3
Makan cukup sayuran dan buah-buahan yang kaya akan serat (sebaiknya sebagai lalap), minimal 200 g sehari
4            
Melakukan cukup aktivitas fisik setiap hari, misalnya olahraga atau bila tidak sempat juga berjalan cepat atau  naik sepeda.
Hal ini sangat bermanfaat.
5
Pergi ke toilet setiap hari pada waktu tertentu, mis. setelah sarapan pagi, walaupun keinginan buang air belum ada atau belum mendesak
6

Desakan buang air haruslah segera dipenuhi, bila tidak hasrat akan lenyap dan tinja akan dipadatkan lebih lanjut karena penyerapan air oleh dinding usus

7

Kakus jongkok lebih meningkatkan refleks hajat daripada toilet duduk

1 komentar:

  1. Permisi, numpang tanya... kalo obat dalam bentuk tablet, di situ tertulis simpan pada suhu di bawah 30°© itu sampai seberapa lama obat itu dapat bertahan hasiatnya bila ditaruh pafa suhu diatas 30°©… misalnya obat itu baru beli, tapi tertinggal di dalam mobil dan mobil terparkir siang hari di tempat terbuka selama seharian, kan di situ temperaturnya pasti lebih dari 40°© , apakah obat itu sudah rusak atau rusaknya setelah berapa lam kepanasan... mohon pencerahannya. Trims.

    BalasHapus